sosiologi
Sosiologi yang
berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang disesuaikan dengan
bidang keilmuannya. Berikut ini kita akan membahas beberapa cabang sosiologi.
1. Sosiologi
Pendidikan
Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus. Sosiologi umum
menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan Sosiologi khusus,
yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek kehidupan
sosio kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi
masyarakat kota, sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan
sebagainya.Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus.
Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut
beberapa ahli:
1.
Menurut F.G. Robbins, sosiologi
pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan
dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat
pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya
dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan
kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses
pendidikan.
2.
Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary
of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang
diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi
ia tergolong applied sociology.
3.
Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A.,
Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara
mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar
lebih baik.
4.
Menurut F.G Robbins dan Brown,
Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan
hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta
mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial
serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5.
Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan
ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu
sosiologi yang diterapkan.
6.
Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi
Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
2. Sosiologi Agama
Sosiologi agama
mempelajari hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan
agama. Dalam sosiologi agama dipelajari beberapa materi yang meliputi perilaku
manusia yang berhubungan dengan keyakinan yang dipeluknya, peranan agama
sebagai pranata sosial, peranan agama dalam perubahan masyarakat, dan peranan
agama sebagai agen pengendalian sosial.
Agama merupakan salah
satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang perlu dipelajari oleh
antropolog ataupun para ilmuwan social lainnya. Di dalam kehidupan masyarakat,
agama muncul karena sifat ketauhidan masyarakat tersebut. Oleh karena itu agama
perlu dipelajari dan dihayati oleh manusia karena kebutuhan manusia terhadap
sang maha pencipta.
Di dalam agama dijumpai ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia serta dalam sistem nilai, moral, etika, kajian agama, khususnya agama Islam merupakan kebutuhan hidup bagi masyarakat Indonesia, khususnya mayoritas.
Oleh karena itu, kajian agama seperti Islam, Budha, Hindu tidak hanya sebatas konsep saja, teori dan aspek-aspek kehidupan manusia beserta hukumnya, tapi harus dihayati dan direnunggi untuk diamalkan dalam kehidupan manusia.
Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal yang bersifat fisik tapi bersifat rohani. Karenanya agama merupakan suatu institusi ajaran yang menyajikan lapangan ekspresi dan implikasi yang begitu halus yang berbeda dengan suatu konsep hukum ataupun undang-undang yang dibuat oleh masyarakat.
Di dalam agama dijumpai ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia serta dalam sistem nilai, moral, etika, kajian agama, khususnya agama Islam merupakan kebutuhan hidup bagi masyarakat Indonesia, khususnya mayoritas.
Oleh karena itu, kajian agama seperti Islam, Budha, Hindu tidak hanya sebatas konsep saja, teori dan aspek-aspek kehidupan manusia beserta hukumnya, tapi harus dihayati dan direnunggi untuk diamalkan dalam kehidupan manusia.
Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal yang bersifat fisik tapi bersifat rohani. Karenanya agama merupakan suatu institusi ajaran yang menyajikan lapangan ekspresi dan implikasi yang begitu halus yang berbeda dengan suatu konsep hukum ataupun undang-undang yang dibuat oleh masyarakat.
3. Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum
mempelajari kaitan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan hukum.
Materi yang dipelajari antara lain perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan
hukum yang berlaku, peranan hukum dalam masyarakat, dan lembaga-lembaga yang
berkaitan dengan hukum yang ada dalam masyarakat.
Beberapa pengertian sosiologi hukum yang
dikemukakan oleh beberapa ahli dalam bidang sosiologi diantaranya :
- soerjono soekanto : suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris yang menganalisis atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya
- satjipto rahadjo : sosiologi hukum adalah pengetahuan hukum pada pola perilaku masyarakat dalam konteks sosialnya.
- R. Otje Salman : sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis
- H.L.A. Hart : tidak mengemukakan tentang definisi sosiologi hukum, namun hanya mengungkapkan bahwa suatu konsep tentang hukum yang mengandung unsur-unsur kekuasaan yang terpusatkan kepada kewajiban tertentu didalam gejala hukum yang tampak dari kehidupan bermasyarakat. Menurut Hart, inti dari suatu sistem hukum terletak pada kesatuan antara aturan utama (primary rules) dan aturan tambahan (secondary rules).
4. Sosiologi Keluarga
Sosiologi keluarga
membahas kegiatan atau interaksi antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat
dengan keluarga. Hal yang dipelajari dalam sosiologi keluarga antara lain
peranan keluarga dalam masyarakat, peranan keluarga dalam perubahan sosial, dan
beberapa bentuk keluarga yang ada dalam masyarakat.
Definisi Keluarga
- Elliot And Merrill : “…a group of two or more person residing together who are related by blood marriage or adaption.” adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang hidup bersama, atas dasar ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.
- E. S. ogar dus : “the family is a small social group, normally composed of a father, a mother, and one or more children, in which affection and responsibility are equitably sharedd and in which the children are reared to become self controlled and socially motivated persons.”
- Mac Iver And Page : “family is group defined by a sex relationship sufficienly precise an during to provide for the up bringging of the children.”
- A. M. Rose : “a family is a group of interacting person who recognize a relationship with each other based on common parentage, marriage and for adoption.”
- Khairuddin : keluarga adalah hubungan yang terjadi antar seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang di atur oleh perkawinan secarah dengan keturunan-keturunan mereka yang merupakan satu kesatuan khusus.
5. Sosiologi Industri
Pada hakikatnya
sosiologi industri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan
perkembangan masyarakat. Hal ini mengingat antara industri dan masyarakat
mempunyai hubungan yang erat, karena adanya industri akan menimbulkan berbagai
perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya industri, mata
pencaharian hidup masyarakat berubah, dari sektor agraris menjadi sektor
industri dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Sosiologi industri
mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan
kegiatan industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan industri
dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pokok
ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan
berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.
Sosiologi Industri
mengkaji masalah fenomena industri dengan menitikberatkan kajiannya pada faktor
manusia, dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik
yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas. Sedangkan Sosiologi Hukum
merupakan cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum yang ada di
masyarakat. Sementara itu Sosiologi Pendidikan mengkaji proses-proses
sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan dengan tekanan dan wilayah
tekanannya pada lembaga pendidikan. Di lain pihak Sosiologi Perilaku Menyimpang
mengkaji perilaku dan kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma
yang sudah disepakati dalam masyarakat.
6. Sosiologi
Pembangunan
Cabang sosiologi ini
mengkaji masyarakat dan segala pola aktivitasnya di alam pembangunan. Sosiologi
menghendaki pembangunan yang dilaksanakan di masyarakat tidak hanya mengejar
aspek materiilnya saja, melainkan juga memerhatikan masyarakat yang ada di
sekitarnya. Beberapa materi yang dipelajari dalam sosiologi pembangunan antara
lain pengaruh pembangunan dalam perubahan sosial, peranan pembangunan dalam
kehidupan masyarakat, dan peranan pembangunan terhadap perekonomian masyarakat.
Sosiologi pembangunan
berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi,
sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran ahli
sosiologi klasik seperti Marx, Weber dan Durkheim. Perkembangan sosiologi
pembangunan semakin pesat seiring dengan gagalnya program pembangunan yang
disponsori oleh Amerika Serikat pada negara-negara dunia ketiga. Kegagalan
pembangunan dunia ketiga tersebut memicu sebuah tanda tanya besar bagi peneliti
sosial untuk mengungkap faktor-faktor penyebabnya. Kelima penulis walaupun
menggunakan teori yang berbeda memiliki satu kesepahaman tentang kegagalan
pembangunan pada negara dunia ketiga. Sosiologi pembangunan membawa dampak pada
lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut Webster (1984),
terdapat lima dimensi yang perlu untuk diungkap, antara lain :
1. Posisi negara
miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan negara-negara lain.
2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.
3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang terjadi.
5.Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.
2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.
3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang terjadi.
5.Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.
Sosiologi pembangunan mencoba melengkapi kajian ekonomi yang selama ini hanya didasarkan pada produktivitas dan efisiensi dalam mengukur keberhasilan pembangunan. Pembangunan sebagai sebuah perubahan sosial yang terencana tidak bisa hanya dijelaskan secara kuantitatif dengan pendekatan ekonomi semata, terdapat aspek tersembunyi jauh pada diri masyarakat seperti persepsi, gaya hidup, motivasi dan budaya yang mempengaruhi pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sosiologi pembangunan juga berusaha untuk menjelaskan berbagai dampak baik positif maupun negatif dari pembangunan terhadap sosial budaya masyarakat. Berbagai introduksi baik yang berupa teknologi dan nilai-nilai baru dalam proses pembangunan tentu akan membawa dampak pada bangunan sosial yang sudah ada sejak lama.
Sejarah perkembangan sosiologi pembangunan di Belanda diawali dengan menggunakan pendekatan sosiologi historis. Sosiologi historis menggunakan perspektif pertumbuhan dalam mengungkap permasalahan dengan teori dan konsep sosiologi. Berbagai penelitian yang menggunakan pendekatan historis pada awal perkembangannya menjadikan daerah kolonial sebagai objek kajian. Berberapa penelitian yang mengambil objek kajian di Indonesia menjelaskan tentang berbagai dampak pembangunan seperti lahirnya konsep shared proverty oleh Geertz.
7. Sosiologi Politik
Sosiologi politik
mempelajari tentang fenomena politik dengan mengaitkan variabel sosial dan
variabel politik dalam wujud saling keterkaitan antara struktur sosial dan
lembaga politik atau antara masyarakat dan negara. Dengan demikian sosiologi
politik bertujuan mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam
masyarakat dengan kegiatan-kegiatan politik. Ruang lingkup kajian sosiologi
politik antara lain perilaku politik, lembaga politik, dan peranan politik
dalam masyarakat.
Sosiologi politik adalah sebuah penyelidikan antara masalah-masalah yang berkesinambungan antara masyarakat dan politik. Dalam korelasinya turut serta membahas struktur, kebudayaan, tingkah laku, pendekatan dan perkembangan melalui metode penelitian.
Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik dankomunikasi politik. Sosialisasi politik adalah proses pengenalan seseorang terhadap sistem politik untuk menentukan persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Partisipasi poolitik adalah keterlibatan seseorang terhadap sistem politik pada bermacam tingkatan. Rekruitmen politik adalah proses pendaftaran seseorang untuk mendapat sebuah jabatan.Komunikasi politik adalah proses pengalokasian informasi dari sistem politik kepada sistem politik dan sistem sosial.
Peran sosiologi politik adalah sebagai kajian yang bersifat implisit. Dalam pembahasannya terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji dalam keterkaitan system politik, tetapi tidak terdapat kajian idiologis didalamnya.
(Rush, Michael dan Phillip Althof,2007.Pengantar Sosiologi Politik.Jakarta:PT.Raja Grafindo Perseda)
Sosiologi politik dipandang sebagai ilmu Negara yang melibatkan urusan kenegaraan dan suatu masyarakat. Bila mencoba mendefinisikan soiologi politik maka sebuah kajian yang menempatkan masyarakat dalam klasifikasi kajian ilmu sosial.
Dalam konsep yang disajikan menunjukkan terdapat struktur poitik yang menunjukkan adanya dialektika antagonisme yang terintegrasi dalam fenomena masyarakat. Selanjutnya diperdalam dari kajian dialektika itu sendiri secara mendalam untuk mengkaji keberadaan antagonisme. Dan terakhir, antagonisme dibahas secara mendalam suatu antagonisme dipecahkan dan menentukan batasan-batasan yang jelas didalamnya.
(Duverger, Maurice.2005.Sosiologi Politik. Jakarta:PT.Raja Grafindo Perseda)
Sosiologi politik selain dipandang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru dari induknya, tetapi pada dasarnya sosiologi politik telah termaktub dari pemikiran ahli sosiolog klasik. Diantaranya Karl Marx, Max Weber dan Emile Durkheim. Bila diambil benar merah diantara para tokoh tersebut, sosiologi politik didefinisikan sebagai hubungan antara masyarakat dan individu.
Ada persamaan tokoh tersebut membahas analisis secara makro, penjelasan bersifat komparasi sejarah, mengemukakan adanya perubahan sosial, teorinya dapat diterapkan di semua tipe masyarakat.
Sedangkan pendekatan dan konsep yang digunakan tokoh-tokoh memiliki perbedaan. Marx dengan pendekatan materialisme historis dengan konsep tentang kelas, eksploitasi, alinasi, negara serta ideologi. Pendekatan Weber adalah analisis tipe ideal dan sosiologi intepretatif, dengan konsep rasionalisasi, otoritas, kelompok status serta partai politik. Sedangkan pendekatan Durkheim adalah fungsionalisme sosiologis
8. Sosiologi Pedesaan
Cabang sosiologi ini
mempelajari masyarakat pedesaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya
sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari dalam
sosiologi pedesaan antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan, pola
pemikiran, serta sikap dan sifat masyarakat pedesaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Setiap melaksanakan kegiatan lapangan di
sengaja atau tidak kita selalu berhubungan dengan masyarakat baik daerah itu
pedesaan atau perkotaan secara langsung dan tak langsung mau tak mau kita mesti
harus berhubungan dengan masyarakat desa/kota.untuk itu kita harus membenahi
diri dengan pengetahuan tentang desa dan masyarakat secara praktis. jika telah
mempelajarinya tentang desa dan masyarakat nya tentu kita akan mudah untuyk
beradaptasi melaksanakan penyesuaian dalam kehidupan sosial mereka . masyarakat
desa atau unsur penyesuain terdiri dari unsur unsur yang berbeda sehinga perlu
di pelajari untuk mencapai suatu pola kehidupan yang serasi yang menjadikan
kita dapat di terima di masyarakat , tetapi semuanya tidak lepas dari
kepandaian atau kecerdasaan kemampuan sikap kejujuran kita sendiri sehingga
tujuan kita dapat tercapai dan tidak mendapatkan suatu hal yang merugikan
(membahayakan diri).
pengertian sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu poengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan manusia ,manusia dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat ,baik formal maupun material , baik statis maupun dinamis. pedesaan berasal dari suku kata desa yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu desi yang berarti tempat tinggal pengertian desa disini adalah suatu kesatuan masyarakat dalam wilayah jelas baik menurut suasana yang formal maupun informal. dimana satuan terkecilnya terdiri dari keluarga yang mempunyai wilayah dan otonomi sendiri dalam penyelengaraan kehidupan dan keterikatan antara keluarga keluarga dalam kelompok masyarakat terjadi sebagai akibat adanya unsurpenguat yang bersifat religius, tradisi dan adat istiadat.
kesimpulannya bahwa definisi sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu yang mempelajari masalah sosial baik pendidikan, kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang terjadi karena hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompoknya , kelompok dengan kelompok lainnya dan seterusnya.
masyarakat desa adalah suatu kesatuan manusia yang bertempat tinggal di desa dan berinteraksi menurut kepastian ada istiadat tertentuyang bersifat continue .
4 ciri masyarakat desa :
pengertian sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu poengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan manusia ,manusia dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat ,baik formal maupun material , baik statis maupun dinamis. pedesaan berasal dari suku kata desa yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu desi yang berarti tempat tinggal pengertian desa disini adalah suatu kesatuan masyarakat dalam wilayah jelas baik menurut suasana yang formal maupun informal. dimana satuan terkecilnya terdiri dari keluarga yang mempunyai wilayah dan otonomi sendiri dalam penyelengaraan kehidupan dan keterikatan antara keluarga keluarga dalam kelompok masyarakat terjadi sebagai akibat adanya unsurpenguat yang bersifat religius, tradisi dan adat istiadat.
kesimpulannya bahwa definisi sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu yang mempelajari masalah sosial baik pendidikan, kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang terjadi karena hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompoknya , kelompok dengan kelompok lainnya dan seterusnya.
masyarakat desa adalah suatu kesatuan manusia yang bertempat tinggal di desa dan berinteraksi menurut kepastian ada istiadat tertentuyang bersifat continue .
4 ciri masyarakat desa :
- interaksi antar masyarakat
- adat istiadat norma hukum dan aturan khas yang mengatur tingkah laku warga
- suatu kontinyuitas dalam waktu tertentu
- suatu identitas yang kuat mengikat semua warga
ciri ciri fisik desa
- jumlah penduduk tidak lebih dari 1000 orang
- sebagian besar tanahnya tanah pertanian,kecuali desa nelayan
- tidak terlalu di sibukan dengan kendaraan roda empat di desa relative dari jalan batu dan tanah
ciri ciri masyarakat desa
- hubungan warganya sangat erat
- system kehidupan kelompok berdasarkan system kekeluargaan
- pada umumnya hidup dari hasil pertanian
- cara bertani belum mengenal mekanisme pertanian
- golongan orang tua memegang peranan penting karena itu sukar mengadakan perubahan perubahan yang nyata pada umumnya golongan tua di golongkan pada tradisi yang kuat mereka ini di sebut pimpinan formal
- system pengendali sosial sangat kuat sehingga perkembangan jiwa individu sangat sukar di kembangkan
- rasa persaudaraan yang sangat kuat sekali anatara warganya saling mengenal dan saling menolong
tapi di era globalisasi sekarang ini ciri ciri
tersebut sudah banyak yang mengalami perubahan dan dalam sosiologi tidak pernah
mengenal kata mutlak. dalam pelaksanaannya kita harus memperhatikan
peraturan di desa tersebut lakukan semata mata menghormati adat istiadat
yang telah ada dan kita dapat di terima sebagai warganya. sosiologi akan terasa
apabila kita sudah terjun langsung kedesa dan berada di lingkungan pedesaan.
bagaimana sebenernya menjadi orang desa akan kita rasakan dan bias kita resapi
denganbaik jika kita telah mengalami sendiri kesederhanaan yang mereka memiliki
patut menjadi teladan bagi kita.
9. Sosiologi Perkotaan
Sosiologi perkotaan
mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya
sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari antara lain
mata pencaharian hidup, pola hubungan dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya, dan pola pikir dalam menyikapi suatu permasalahan.
- Menurut Prof. Drs. R. Bintarto
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan
manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang
heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
- Menurut Louis Wirth
- Menurut Louis Wirth
Kota adalah pemukiman yang relatif besar,
padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
- Menurut Arnold Tonybee
Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukiman
khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota
menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.
- Menurut Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya
dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.
10. Sosiologi
Kesehatan
Sosiologi kesehatan
bertujuan mengkaji cara penerapan berbagai teori sosiologi dalam menganalisis
masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Cabang sosiologi ini
berusaha untuk mengkaji perilaku sakit, perilaku sehat, peran sehat, dan peran
sakit para anggota masyaraKAT
RUANG LINGKUP
SOSIOLOGI KESEHATAN Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif
baru. Di masa lalu dalam sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi,
sosiologi medis, yang merupakan pendahulu sosiologi kesehatan dan terkait erat
dengannya. Pertumbuhan sosiologi medis berlangsung melalui enam tahap. Menurut
Mechanic tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif manakala yang
dipertimbangkan baik faktor biologis [...
0 komentar:
Posting Komentar